logo Kompas.id
OpiniKetahanan Energi Kita
Iklan

Ketahanan Energi Kita

”Lifting” minyak belum mencapai target. Indonesia masih mengimpor minyak. Ketahanan energi Indonesia menjadi taruhannya.

Oleh
REDAKSI
· 1 menit baca
Lanskap kawasan sumur eksplorasi East Pondok Aren-001 di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 23 Desember 2023.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Lanskap kawasan sumur eksplorasi East Pondok Aren-001 di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 23 Desember 2023.

Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menunjukkan, lifting minyak bumi hingga 31 Desember 2023 adalah 612.000 barel per hari, kurang dari target APBN 2023 yang sebesar 660.000 barel per hari. Angka ini juga jauh dari target pada tahun 2030 sebesar 1 juta barel per hari (Kompas.id, 5/1/2024).

Pemerintah mengakui tak mudah untuk memenuhi target lifting. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Jumat lalu, menyebutnya sangat menantang. Meski demikian, pemerintah melihat ada harapan baru setelah ditemukan dua sumber gas skala besar. Sumber pertama berada di laut lepas Kalimantan Timur (Geng North) yang memiliki potensi 5 triliun kaki kubik (TCF), sedangkan sumber kedua di sumur eksplorasi Layaran-1, South Andaman, lepas pantai Sumatera bagian utara, berpotensi 6 TCF.

Editor:
ANTONIUS TOMY TRINUGROHO, KHAERUDIN
Bagikan