Kelas Menengah dan ”Chilean Paradox”
Instrumen perlindungan sosial untuk kelas menengah bawah perlu dipikirkan. Guncangan ekonomi akan membawa mereka menjadi kelompok miskin.
”Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa.” Seno Gumira Ajidarma menulis itu dalam karyanya, ”Menjadi Tua di Jakarta”.
Kita boleh saja tak setuju dengan Seno atau menganggapnya berlebihan, tetapi kalimat itu mengingatkan saya pada kelas menengah bawah perkotaan yang praktis tak banyak memiliki pilihan. Perjuangan di tengah kemacetan, rutinitas kerja, dan ketakutan terlambat ke kantor adalah keseharian yang harus dijalani.