Iklan
Pendidikan Multikultural di Perguruan Tinggi
Rentetan kasus penolakan pendirian rumah ibadah menunjukkan bahwa kemajemukan baru sebatas fakta, belum menjadi norma.
Barangkali sudah menjadi klise yang diulang-ulang ribuan kali bahwa kita adalah masyarakat yang majemuk, baik secara suku, bahasa, maupun agama atau keyakinan. Oleh karena itu, untuk merekatkan kemajemukan itu, kita membangun bangsa ini dengan spirit Bhinneka Tunggal Ika.
Namun, sayangnya, Bhinneka Tunggal Ika sering kali hanya menjadi slogan kosong belaka. Hingga kini kita masih sering menemukan kasus diskriminasi, terutama yang berbasis agama atau keyakinan.