logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊTitik Buta Kekerasan di...
Iklan

Titik Buta Kekerasan di Sekolah

Pencegahan dan penanganan kekerasan di sekolah harus jadi gerakan nasional, melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat.

Oleh
IMAN ZANATUL HAERI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_eaYKkyxAeznT32LGdnW1ut68QI=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F01%2Fef1d6c73-b0a2-42ec-9205-abd72b58f811_jpg.jpg

Berbagai kasus kekerasan di lingkungan sekolah terus mencuat selama beberapa waktu terakhir. Ada guru mencukur paksa siswa, siswa membacok guru, dan perundungan antarsiswa. Kekerasan ini terjadi secara vertikal antara guru dan siswa, serta juga secara horizontal antarsesama siswa.

Berdasarkan data Rapor Pendidikan yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada September 2023, indikator iklim keamanan sekolah menurun. Penurunan 3 poin untuk jenjang SMP yang semula 68,25 menjadi 65,29. Lalu penurunan drastis 5 poin jenjang SMA, semula 71,96 menjadi 66,87. Setiap kasus yang muncul hanya membenarkan data iklim keamanan sekolah yang menurun secara nasional.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan