logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMendorong Inklusivitas...
Iklan

Mendorong Inklusivitas Pendanaan Ekonomi Biru

Indonesia peringkat kedua eksportir rumput laut di dunia, tetapi kontribusi ekonomi biru terhadap PDB belum optimal.

Oleh
MEIZANI IRMADHIANY
Β· 0 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VXoGQZ22ygcuexT8dxFwA2Jy2GI=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F18%2F73ff42a9-4916-4e75-ad46-e9425fb1febb_jpg.jpg

Salah satu hal yang mengemuka pada Konferensi Perubahan Iklim Ke-28 atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada awal Desember ini adalah target net zero/netral karbon dalam rencana pangan dunia. Dalam kesempatan yang dihadiri para pemimpin dunia itu, Penasihat Senior Bidang Kelautan pada UN Global Compact Vincent Doumeizel menyebutkan bahwa revolusi rumput laut dapat mengatasi krisis iklim sekaligus menjaga ketahanan pangan dan krisis sosial.

Pada forum itu juga, Pemerintah Jepang mengungkapkan, mereka berencana menghitung jumlah karbon dioksida yang diserap oleh rumput laut dan lamun sebagai strategi pengurangan emisi gas rumah kaca. UN Global Compact mengindikasikan bahwa rumput laut punya kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon, dan membudidayakannya terbukti mampu menciptakan lapangan kerja dan memberdayakan masyarakat.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan