logo Kompas.id
OpiniPolitik Transaksional dan...
Iklan

Pemilu 2024

Politik Transaksional dan Hiperrealitas ”Polling”

Seharusnya lembaga ”polling” berfungsi menjajaki pendapat calon pemilih, bukan mengarahkan pendapat atau pilihan.

Oleh
HARYATMOKO
· 0 menit baca
https://assetd.kompas.id/Fu9Zgd6VtI0NgdAHlvybUuU4DJs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F12%2F14%2F311ae007-9c56-4016-9fa9-39fa68391bd2_jpg.jpg

Pemilu sudah di depan mata. Ini kesempatan yang menentukan bagi warga negara untuk mendesakkan perubahan model pengambilan keputusan kebijakan publik agar tak hanya ditentukan oleh oligarki yang sarat transaksi.

Masalahnya, politik transaksional sudah membayangi: pengelompokan partai-partai politik pendukung calon presiden dan wakil presiden.

Editor:
YOHANES KRISNAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Politik Transaksional dan Hiperrealitas ".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.