logo Kompas.id
OpiniMeninjau Ulang Kepemimpinan...
Iklan

Meninjau Ulang Kepemimpinan Politik Anak Muda

Kaliber pemimpin ditentukan kedewasaan dan kesiapannya mengatasi masalah, merumuskan kebijakan, dan mengambil keputusan.

Oleh
MUHAMAD ROSYID JAZULI
· 0 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LVVgK05l7YniGjM9-gdRMaV4hG4=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F12%2F12%2F8abd7eb9-a478-4ef6-b63e-c7411377cd52_jpg.jpg

Rasanya sering kita mendengar perdebatan apakah anak muda pantas atau bahkan perlu menjadi pemimpin politik. Kata-kata seperti ”ketua parpol muda”, ”bupati/wali kota muda”, bahkan ”capres/cawapres muda” menjadi hangat di berbagai media. Terpilihnya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres menjadi pemanis paling mutakhir perdebatan ini.

Dalam sejarah, betul bahwa para bapak bangsa kita pada awalnya adalah pemimpin politik di usia muda mereka. Mohammad Hatta atau Bung Hatta, misalnya, nama dan tulisan-tulisannya telah ramai diperbincangkan publik sejak mereka berumur 20-an semasa era penjajahan. Di era-era selanjutnya, bermunculan tokoh-tokoh politik muda, seperti Jusuf Kalla atau Pak JK di akhir era 1960-an. Tentu, masih banyak tokoh politik muda lainnya, ”yang tak bisa kami sebutkan satu per satu”.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan