Pemilih Muda dan Buaian ”Politainment”
Memanfaatkan media, politikus membalut diri dengan simbol selebritas, ketenaran, dan pesona demi mendapat popularitas.
Akhir-akhir ini, media, terutama media sosial, banyak menyuguhi publik dengan ”politik menghibur” yang dinarasikan sebagai komunikasi politik ala anak muda. Praktik yang disebut politainment ini patut diwaspadai karena miskin gagasan substantif dan mengerdilkan sikap kritis.
David Schultz (2012), peneliti politik dan media di Amerika Serikat, mendefinisikan politainment sebagai strategi komunikasi politik kontemporer yang menggabungkan politik dengan entertainment. Dengan memanfaatkan media, politikus membalut diri dengan simbol selebritas, ketenaran, dan pesona demi mendapat popularitas khalayak. Sebaliknya, artis berlomba terlibat dalam politik, baik menjadi bagian dari pemerintahan maupun sekadar mendapat keuntungan ekonomi.