logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSejarah dan Makanan, Dua...
Iklan

Sejarah dan Makanan, Dua Sejoli yang Bergandengan

Makanan khas daerah Indonesia memiliki asal-usul yang menarik. Siapa yang menyangka bahwa ada filosofi di balik penamaan nasi kucing.

Oleh
LUCIA DWI PUSPITA SARI
Β· 0 menit baca
Ternyata antara makanan dan asal-muasal atau sejarahnya ada hubungannya. Beberapa di antaranya malah ada filosofinya.
CAHYO HERYUNANTO

Ternyata antara makanan dan asal-muasal atau sejarahnya ada hubungannya. Beberapa di antaranya malah ada filosofinya.

Selain beragam suku, bahasa, dan budaya, di negara kita makanan tradisional pun sangat beragam. Rasanya pun enak dan menjadi incaran wisatawan saat mereka berkunjung ke suatu daerah. Rugi rasanya apabila kita belum mencicipi makanan khas daerah tersebut.

Beberapa nama makanan tradisional yang sangat dikenal wisatawan dari dulu sampai sekarang adalah gudeg, lontong balap, sate kere, nasi kucing, dan nasi kentut. Kadang kita bertanya, bagaimana asal-usul penamaan makanan tradisional itu, ya? Mengapa namanya nasi kucing? Apakah sang pembuat makanan punya seekor kucing? Mengapa namanya sate kere? Apakah setelah makan nasi kere, kita menjadi kere (miskin)? Nah, mari kita ulas satu per satu.

Editor:
ALBERTUS SUBUR TJAHJONO
Bagikan