logo Kompas.id
OpiniKegagalan Strategis Serangan...
Iklan

Kegagalan Strategis Serangan Israel

Jika strategi terburuk terus diterapkan Israel, bukan hanya warga sipil, Israel dan sekutunya juga akan menerima efek balik yang menyakitkan.

Oleh
FAHMI ALFANSI P PANE
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SMgKd67WYdE8HGmK7w1bIBIRITs=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F11%2F19%2F33344424-3e9e-4293-9adc-0d04fa4a2f80_jpg.jpg

”Strategi paling unggul adalah menyerang rencana dan strategi musuh. Lalu, strategi terbaik berikutnya adalah menyerang relasi dan aliansinya dengan bangsa lain. Strategi terbaik setelahnya adalah menyerang pasukannya. Dan strategi terburuk dari segalanya adalah menyerang kota-kota yang terlindungi” (Sun Zi, Art of War, Bab Penyerangan Strategis).

Reaksi terawal dan konsisten Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 adalah serangan udara membabi buta ke Jalur Gaza. Strategi terburuk menurut ahli militer-intelijen klasik China, Sun Zi, adalah dengan menghancurkan sasaran sipil, mulai dari rumah warga, rumah sakit, sekolah, kamp, dan sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa bagi para pengungsi, masjid dan gereja, termasuk memakai bom fosfor putih yang dilarang Konvensi Geneva digunakan untuk menyerang warga sipil.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan