logo Kompas.id
OpiniDiksi Keras untuk Koruptor
Iklan

Diksi Keras untuk Koruptor

Diksi keras untuk kriminal kelas bawah, diksi halus, sopan, dipakai untuk koruptor merupakan diskriminasi kultural.

Oleh
INDRA TRANGGONO
· 1 menit baca
Spanduk bertuliskan ”tangkap maling berhadiah” terpampang di sejumlah sudut jalan Perumahan Puri Dewata Indah, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Selasa (23/4/2023).
KOMPAS/PRIYOMBODO

Spanduk bertuliskan ”tangkap maling berhadiah” terpampang di sejumlah sudut jalan Perumahan Puri Dewata Indah, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Selasa (23/4/2023).

Diksi keras atau pilihan kata tertentu berkonotasi kasar dan mengandung makna buruk sering muncul dalam berita kriminal. Khususnya dengan tokoh pelaku orang kecil. Misalnya copet, pencuri kotak amal rumah ibadah, pemerkosa, dan maling sepeda motor. Adapun untuk koruptor dipilih kata-kata halus dan sopan. Normatif.

Diksi keras bisa kita temukan dalam judul berita: ”Pencuri Sepeda Motor Tewas Dimassa Warga”. Kata dimassa merupakan kata kerja yang dibentuk dari kata massa (orang banyak). Kata dimassa bermakna ’dihajar orang banyak’. Kata dimassa merupakan diksi yang keras dibandingkan, misalnya, dengan dihajar.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan