Keluwesan Bahasa Daerah
Bahasa daerah sebagai lumbung bahan baku padanan istilah asing menjadi solusi alternatif mencari padanan kata yang tepat.
Pengindonesiaan istilah asing dengan cara menyerap (dengan menyesuaikan ejaan dan lafal) tidak hanya lebih mudah, tetapi juga lebih cepat, dan satu lagi, paling memenuhi prinsip kesalingterjemahan (intertranslatability). Prinsip ini memudahkan pelacakan bentuk asal istilah beserta makna konsepnya. Sejatinya, prinsip itu lebih untuk memenuhi kebutuhan interaksional di antara para pandit (scholar), alih-alih sebagai peranti heuristik pengguna bahasa.
Menyerap memang seharusnya jadi jurus terakhir. Masih ada kiat lain yang cukup menantang, yaitu pemadanan menggunakan bahasa daerah. Kata unggah dan unduh dari bahasa daerah pada domain teknologi informasi adalah contoh sukses, membayar ”trauma leksikal” sangkil dan mangkus dulu.