logo Kompas.id
OpiniMengamati Pemimpin
Iklan

Psikologi

Mengamati Pemimpin

Ketika pemimpin dinilai melanggar nilai-nilai, mereka memiliki tantangan besar untuk mempertahankan kepercayaan bawahannya.

Oleh
KRISTI POERWANDARI
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/WanOq96N44FfDVsNvk-GuGIryJk=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F09%2F14%2F077d30da-ff8c-4f2a-ae32-0b2291af70d7_jpg.jpg

Situasi di masyarakat sudah semakin panas menjelang pemilu. Dan yang saat ini ramai diperbincangkan publik adalah persoalan masuknya seorang anak muda—yang mungkin tidak dikenal jika ia bukan anak orang nomor satu di Indonesia—sebagai calon wakil presiden. Belum lagi dengan dugaan ada kongkalikong di balik putusan Mahkamah Konstitusi yang memungkinkan ia maju sebagai cawapres.

Meski tidak diukur secara kuantitatif, pengamatan kualitatif yang belum sistematis mengindikasikan bahwa popularitas (positif) Jokowi merosot. Bahkan (atau terutama) di kalangan para pendukung setianya selama ini. Bagaimana menjelaskannya?

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 13 dengan judul "Mengamati Pemimpin".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan