Perjuangan Kita
Teknologi itu menggiring banyak orang dari penyair sampai bukan penyair hilang akal ambil bagian naik gerbong kekuasaan.
Bagaimanakah orang yang diberkati umur panjang melihat jalannya kekuasaan dari waktu ke waktu? Tahun demi tahun berlalu, penguasa datang dan pergi, kemenangan dan kekalahan silih berganti, dinasti terbangun dan runtuh, benang merah yang menyambungnya cuma satu: kekecewaan.
Seorang penyair, diberkati (atau dikutuk) hidup sampai usia di atas 200 tahun, menulis kitab mengenai kota yang kemudian menjadi negeri namanya Bisnaga dari proses penjadian sampai musnah. Penyair ini, wanita bernama Pampa Kampana, adalah perantara dewa yang mendirikan negeri tersebut. Bisa dibayangkan, tentu kekecewaannya melebihi orang-orang lainโyang bahkan mungkin banyak yang tak peduli.