logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPerundungan, Otak, dan...
Iklan

Perundungan, Otak, dan Karakter Pelajar

Sudah saatnya semua pemangku kepentingan dan masyarakat saling membantu memberi stimulus terbaik bagi pelajar agar mereka tumbuh menjadi generasi berkarakter dan berakhlak mulia, terhindar dari perilaku tercela.

Oleh
BADRUL MUNIR
Β· 0 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Rs_O-tiMoj1GYzT49aXJiaFcizQ=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F10%2F13%2Fda876c7c-f6ce-4f30-ad88-8a0faf293fbf_jpg.jpg

Ada dua hal yang sangat meresahkan dalam perundungan yang sedang marak di kalangan pelajar di Tanah Air beberapa bulan terakhir ini, yakni usia pelaku dan dejarat perundungan yang sangat berat. Berdasarkan data Federasi Serikat Guru Indonesia pada 2023, sebanyak 25 persen kasus perundungan dilakukan oleh pelajar usia dini, yakni SD dan SMP, dan 18 persen perundungan dilakukan pelajar SMA/SMK, bahkan perundungan juga terjadi di madrasah dan pesantren walaupun persentasenya kecil.

Dan yang memprihatinkan, banyak kasus perundungan pelajar dalam kategori berat bahkan menjurus kriminal. Beberapa video perundungan pelajar dengan kekerasan berat yang menyebar melalui media sosial ini mengindikasikan telah hilang karakter pelajar dan ada yang salah dalam proses pendidikan nasional dalam hal pembentukan karakter yang perlu segera ditangani.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan