logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊAkar Diskriminasi terhadap...
Iklan

Akar Diskriminasi terhadap Perempuan Pekerja

Peran vital perempuan dalam perekonomian selama berabad-abad tidak terekam dalam catatan sejarah. Sebagian perempuan masih mengalami diskriminasi.

Oleh
REDAKSI
Β· 1 menit baca
Salah satu karyawati sedang menyelesaikan pekerjaannya memproduksi celana panjang di PT Sansan Saudaratex Jaya yang menggunakan bangunan bekas Pabrik Gula Kalibagor di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (7/1/2020). Terdapat 160 tenaga kerja yang bekerja di tempat ini.
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Salah satu karyawati sedang menyelesaikan pekerjaannya memproduksi celana panjang di PT Sansan Saudaratex Jaya yang menggunakan bangunan bekas Pabrik Gula Kalibagor di Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (7/1/2020). Terdapat 160 tenaga kerja yang bekerja di tempat ini.

Perubahan peran perempuan dalam perekonomian selama ratusan tahun tidak terekam dalam catatan sejarah. Bahkan, sebagian perempuan hingga kini masih mengalami diskriminasi di dunia kerja sehingga sulit mengembangkan potensi diri. Padahal, partisipasi perempuan terbukti penting demi mewujudkan kesejahteraan ekonomi.

Untuk mengurai akar diskriminasi tersebut, Claudia Goldin, profesor ekonomi spesialisasi ketenagakerjaan di Universitas Harvard, Amerika Serikat, merunut sejarah peran perempuan pekerja selama lebih dari 200 tahun. Atas riset-risetnya yang dinilai menumbuhkan kesadaran publik akan peran vital perempuan di pasar tenaga kerja, ia menerima Nobel Ekonomi 2023.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan