logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMengukur Interaksi Digital...
Iklan

Mengukur Interaksi Digital Perbankan

Perkembangan dunia digital telah mengubah profil nasabah dari pendengar pasif menjadi influencer aktif yang saling berinteraksi satu dengan yang lain.

Oleh
RICO USTHAVIA FRANS ANGGOTA STEERING COMMITTEE INDONESIA FINTECH SOCIETY
Β· 1 menit baca
Presiden Joko Widodo memberi arahan saat Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah (KKP) Domestik dan QRIS Antarnegara di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (29/8/2022). Insiasi KKP domestik ini untuk transparansi dan memberi kemudahan dalam transaksi belanja barang dan jasa pemerintah. Sedangkan peluncuran QRIS antarnegara untuk mendorong digitalisasi pembayaran antarnegara di ASEAN.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Presiden Joko Widodo memberi arahan saat Peluncuran Kartu Kredit Pemerintah (KKP) Domestik dan QRIS Antarnegara di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (29/8/2022). Insiasi KKP domestik ini untuk transparansi dan memberi kemudahan dalam transaksi belanja barang dan jasa pemerintah. Sedangkan peluncuran QRIS antarnegara untuk mendorong digitalisasi pembayaran antarnegara di ASEAN.

Dalam dunia digital, interaksi bank dengan nasabah harus dilihat menggunakan paradigma digital sehingga relevan. Perkembangan dunia digital telah mengubah profil nasabah dari pendengar pasif menjadi influencer aktif yang saling berinteraksi satu dengan yang lain.

Perubahan ini memaksa bank memikir ulang cara mereka berinteraksi dengan nasabah. Komunikasi harus dibuat lebih personalized. Gaya bahasa juga harus mengikuti tren di mana nasabah lebih memercayai teman, saudara, dan komunitasnya dibandingkan dengan institusi formal seperti bank.

Editor:
FX LAKSANA AGUNG SAPUTRA
Bagikan