logo Kompas.id
›
Opini›Jagat Elektron dan Jiwa Ilmiah
Iklan

Jagat Elektron dan Jiwa Ilmiah

Berita beruntun pada awal Oktober yang ditunggu ialah pengumuman Hadiah Nobel, yakni Nobel Kedokteran, Fisika, Kimia, Sastra, Perdamaian, dan Ekonomi.

Oleh
REDAKSI
· 0 menit baca
Dalam foto gabungan bertanggal 3 Oktober 2023 ini, dari kiri ke kanan, ilmuwan Perancis, Pierre Agostini, di Paris; ilmuwan Ferenc Krausz di Max-Plank-Institute of Quantum Optics di Muenchen; dan ahli fisika Perancis-Swedia, Anne L'Huillier, di Lund University, Swedia. Mereka meraih anugerah Nobel Fisika 2023.
(AP PHOTO/MICHEL EULER, MATTHIAS SCHRADER AND OLA TORKELSSON/TT NEWS AGENCY VIA AP)

Dalam foto gabungan bertanggal 3 Oktober 2023 ini, dari kiri ke kanan, ilmuwan Perancis, Pierre Agostini, di Paris; ilmuwan Ferenc Krausz di Max-Plank-Institute of Quantum Optics di Muenchen; dan ahli fisika Perancis-Swedia, Anne L'Huillier, di Lund University, Swedia. Mereka meraih anugerah Nobel Fisika 2023.

Kekaguman tertuju pada kepandaian para penerima, sekaligus pada inspirasi yang dilahirkannya. Apa yang bisa kita petik dari para penerima Nobel? Pertama tentu semangat penelitian untuk mengetahui dan membuat kontribusi yang bernilai bagi ilmu pengetahuan dan kemanusiaan.

Menurut Komite Nobel, tahun ini ada 351 kandidat penerima, jumlah tertinggi nomor dua setelah pada 2016, Komite menerima 376 nomine. Sebagai contoh, penerima Nobel Fisika tahun ini ada tiga, Pierre Agostini (Ohio State University, AS), Ferenc Krausz (Max Planck Institute, Universitas Muenchen, Jerman), dan Anne L’Huillier (Universitas Lund, Swedia). Mereka bertiga menerima hadiah untuk riset tentang jagat elektron. Sekadar catatan, elektron adalah partikel subatomik (lebih kecil dari atom) bermuatan negatif. Dibandingkan partikel subatomik lain, massa elektron jauh lebih kecil.

Editor:
Bagikan