logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKalau Saja Kita Punya...
Iklan

Kalau Saja Kita Punya Pelajaran Logika

Idealnya, pendidikan kita membutuhkan pelajaran filsafat secara utuh. Namun, kalau itu terlalu kompleks, kita mulai dengan pelajaran logika. Dengan demikian, kita akan terhindar dari kekeliruan logika berpikir.

Oleh
HERIBERTUS JANI
Β· 1 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Artikel Haryatmoko yang berjudul ”Pentingnya Kritik dan Godaan Demagogi” (Kompas, 10/8/2023) mengingatkan kita bahwa logika sebagai sebuah sistem berpikir adalah bagian tak terpisahkan dari keseharian. Pemaparannya relevan dengan situasi aktual yang sedang terjadi di masyarakat. Contoh-contohnya pun sederhana sekaligus familiar karena diambil dari segala macam hiruk-pikuk dan kasak-kusuk yang sedang menjejali benak publik Tanah Air belakangan ini. Logika dibuat benar-benar dekat, menyentuh pengalaman konkret harian masyarakat.

Logika sejatinya memang urusan sehari-hari. Selama manusia berpikir dan berbahasa, selama itu juga logika berperan dan diperlukan. Sayangnya, tak semua orang peduli, bahkan termasuk mereka yang bertugas mengurus rupa-rupa kebijakan publik alias yang punya kuasa mengatur hajat hidup orang banyak. Tak ketinggalan mereka yang menjadi idola masyarakat luas, yang pikiran dan laku tindaknya digandrungi; mereka yang hari ini kita sebut influencer (pemengaruh). Setali tiga uang, media-media publik ugal-ugalan menerabas prinsip-prinsip logika atas nama clickbait (umpan klik).

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan