logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKaya, tetapi Maya
Iklan

Kaya, tetapi Maya

Kesan mewah kuliner Indonesia terpancar dalam jamuan-jamuan kenegaraan. Namun, pada realitas keseharian masyarakat, kekayaan kuliner itu kontras dengan tren industri kuliner yang kebanyakan tidak berakar kuliner tradisi.

Oleh
FADLY RAHMAN
Β· 1 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Kemewahan kuliner Indonesia tersaji dalam gala dinner perhelatan KTT Ke-43 ASEAN 2023 di Hutan Kota Gelora Bung Karno pada 6 September 2023. Sebagaimana diberitakan, menu seperti kepiting andaliman dari Sumatera Utara, nasi campur nusantara dari Sumatera Barat, rawon Jawa Timur, serta rujak buah Jawa disajikan untuk menjamu para pemimpin ASEAN, negara mitra, organisasi internasional, dan tamu undangan.

Kesan mewah kuliner Indonesia galib terpancar dalam jamuan-jamuan kenegaraan semacam itu. Meski demikian, pada realitas keseharian masyarakat, kekayaan kuliner yang diagungkan itu kontras dengan tren industri kuliner yang kebanyakan justru tidak berakar pada kuliner tradisi.

Editor:
NUR HIDAYATI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan