Iklan
Jimat Pamungkas
Kini tengah merebak ujaran seseorang yang memerahkan telinga dan membuat jengah banyak orang. Padahal, semua bahasa menempatkan manusia sebagai makhluk mulia dengan adab yang disematkan dalam penggunaannya.
Menjelang pemilihan umum, ujaran adalah komoditas komersial. Nilainya makin diperhitungkan dengan dukungan teknologi informasi digital, yang secara praktis mengendarai wahana media sosial dan praktik demokrasi yang, dalam kasus nasional, sangat eksesif.
Bermodal pengikut besar dan popularitas masif, seseorang yang bukan apa-apa bisa menjadi pelantam suara satu kutub atau kelompok politik untuk menghantam lawan. Sudah nyaris satu dekade suasana politik nasional dilanda ekses dari kebebasan berekspresi.