Urusan Rokok yang Tak Kunjung Selesai
Pendekatan ”social marketing” dapat digunakan dalam upaya pengendalian kebiasaan merokok. Dengan pendekatan ini, pesan negatif diubah dengan pesan positif untuk memicu rasa percaya diri atau kesenangan atau kebanggaan.
Rupanya berbagai upaya yang dilakukan berbagai pihak untuk mengurangi, bahkan menghilangkan, konsumsi rokok di Indonesia tidak berjalan sesuai harapan.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, penduduk usia 15 tahun yang merokok masih sebesar 28,25 persen, tidak berbeda signifikan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sementara, menurut WHO, pada 2020 prevalensi perokok dewasa di Indonesia tertinggi kelima di dunia, yakni 37,6 persen. Jika ditinjau dari jumlah perokok, Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia, sebanyak 70,2 juta orang.