logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊTentang ISPA
Iklan

Tentang ISPA

Jangan abaikan ISPA saat ini karena ada kemungkinan itu gejala Covid-19 varian Omicron baru Eris EG 5.1, yang gejalanya menyerupai flu. Kalaupun flu, tetap harus diwaspadai, jika berkepanjangan bisa terjadi komplikasi.

Oleh
Dr Handrawan Nadesul
Β· 0 menit baca
Dokter memeriksa pasien dengan gejala batuk di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan atas  (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (22/8/2023). Saat ini, semakin banyak orang, terutama anak-anak, yang terkena ISPA akibat polusi udara yang semakin parah.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Dokter memeriksa pasien dengan gejala batuk di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (22/8/2023). Saat ini, semakin banyak orang, terutama anak-anak, yang terkena ISPA akibat polusi udara yang semakin parah.

Acap ditulis di media massa, ISPA kependekan dari infeksi saluran napas akut. Sejatinya, ISPA kependekan dari infeksi saluran napas atas (upper respiratory infection), jenis infeksi yang bermukim di saluran napas bagian atas, yakni hidung dan tenggorokan, belum turun sampai paru-paru.

Jangan abaikan ISPA saat ini karena ada kemungkinan itu gejala Covid-19 varian Omicron baru Eris EG 5.1, yang gejalanya menyerupai flu. Ini jenis Covid-19 yang tak perlu dirisaukan karena gejalanya ringan dan menyembuh sendiri. Namun, penularannya lebih mudah terjadi. Tanpa memeriksa antigen, kita tidak tahu apakah flu yang sedang diidap itu virus Covid-19 penyebabnya.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan