logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊUjar Kebencian
Iklan

Ujar Kebencian

Caci maki layak diberi hak suara di ruang publik sebagai jeritan kaum yang terluka. Fungsinya mirip batuk, bersin, kentut, muntah, atau pecahnya bisul bernanah.

Oleh
Ariel Heryanto
Β· 1 menit baca
Ariel Heryanto
SALOMO TOBING

Ariel Heryanto

Sejarah manusia adalah sejarah ketimpangan. Ketimpangan membuka peluang terjadinya diskriminasi, pelecehan, penindasan, atau eksploitasi. Yang diuntungkan oleh ketimpangan bisa menikmati hak-hak istimewa di atas orang lain. Berbagai dalih dipakai untuk membenarkan diskriminasi: garis keturunan, usia, jender, harta, jabatan, atau status sebagai kelompok mayoritas.

Kesenjangan sehari-hari hadir di antara hubungan orangtua dan anak, majikan dan pegawai, atasan dan bawahan, guru dan siswa. Jauh lebih mudah bagi orang kota merendahkan penduduk desa, ketimbang sebaliknya. Sulit bagi bangsa berkulit putih menghindari perasaan unggul ketika berkunjung ke negeri-negeri bekas jajahan di Asia atau Afrika. Yang kaya-raya lebih tergoda meremehkan yang lebih miskin, ketimbang sebaliknya.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan