logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMenyelesaikan Sampah dari Hulu
Iklan

Menyelesaikan Sampah dari Hulu

Strategi penanganan sampah dari hulu mempersyaratkan perubahan di level kebijakan dan di level kapasitas individu/komunitas. Ini dimulai dengan menjadikan penanganan sampah ke dalam sirkulasi ekonomi desa.

Oleh
AHMAD NASHIH LUTHFI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ObcFXD30f8A6IraQsth6qAWkFDc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F13%2Fe262ee21-5d5c-4422-a967-7fdc195ad325_jpg.jpg

Sampah telah menjadi masalah serius di Indonesia. Berdasarkan data agregat dari 285 kabupaten/kota, ada 34,3 juta ton sampah per tahun. Dari jumlah itu, yang terkelola 21,94 juta ton (63,96 persen) dan tidak terkelola 12,36 juta ton (36,04 persen). Dari mana sumber sampah? Sebanyak 38,3 persen berasal dari rumah tangga, 27 persen dari pasar tradisional. Jika melihat jenisnya, 40,7 persen adalah sisa makanan, 13,3 persen ranting/daun, 11,1 persen kertas karton (SIPSN-KLHK 2022).

Ringkasnya, mayoritas adalah sampah organik atau materi daur ulang. Ini di luar limbah, bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan oleh industri, perkantoran, dan pusat-pusat perniagaan yang semakin tumbuh seiring dengan tingkat konsumsi warga atau aktivitas produksi industrial.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan