logo Kompas.id
›
Opini›Belas Kasih pada Diri
Iklan

PSIKOLOGI

Belas Kasih pada Diri

Di era modern, hidup kita ditandai dengan kompetisi di segala bidang. Padahal, untuk dapat hidup sehat mental dan bahagia, harus menerima diri, termasuk keterbatasan dan perbedaannya.

Oleh
KRISTI POERWANDARI
· 1 menit baca
Salah satu mahasiswa politeknik diuji para juri di bidang lomba prestasi bisnis di kompetisi International Business Administration Competition (IBAC) yang berlangsung di Politeknik Negeri Batam pada 9-10 Agustus 2023. Kompetisi ini untuk membuat pendidikan administrasi bisnis tetap relevan dengan dunia kerja.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Salah satu mahasiswa politeknik diuji para juri di bidang lomba prestasi bisnis di kompetisi International Business Administration Competition (IBAC) yang berlangsung di Politeknik Negeri Batam pada 9-10 Agustus 2023. Kompetisi ini untuk membuat pendidikan administrasi bisnis tetap relevan dengan dunia kerja.

Saat ini hidup kita banyak ditandai oleh kompetisi. Agar dapat memperoleh nilai yang baik dalam pendidikan dan demi memperoleh pekerjaan yang baik, kita harus bersaing dengan yang lainnya. Satu paket dengan kompetisi adalah pembandingan. Mau tidak mau, manusia yang satu selalu dibandingkan dengan yang lain. Kampus dan lingkungan kerja membandingkan diri kita dengan orang-orang lain, dan kita sendiri pun membandingkan diri dengan orang-orang lain.

Keluarga atau orang terdekat, yang idealnya diharapkan memiliki peran untuk dapat menjadi sistem dukungan bagi individu, kadang akhirnya juga tidak menjalankan peran tersebut. Hal ini karena mereka—dengan berbagai alasan—juga terjebak kecemasannya sendiri dan akhirnya menghadirkan tekanan tambahan bagi individu.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 13 dengan judul "Belas Kasih pada Diri".

Baca Epaper Kompas
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...