logo Kompas.id
OpiniMelampaui Zonasi
Iklan

Sistem Zonasi

Melampaui Zonasi

Zonasi adalah sarana, bukan tujuan. Ia mengabdi pada cita-cita keadilan sosial. Pintu sekolah harus terbuka pertama kali pada mereka yang tinggal dekat dengan sekolah. Terbuka untuk semua kalangan, baik miskin atau kaya.

Oleh
IRSYAD ZAMJANI
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/1rxeNc_IF19aogpFoLpmWSJd3_0=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F08%2F02%2F21387fd9-4715-4bef-9a1c-45b52c211cba_jpg.jpg

Filosofi dan cita-cita yang diinginkan dari kebijakan penerimaan peserta didik baru atau PPDB zonasi sangat jelas. Sang pencetus, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Muhadjir Effendy, menginginkan agar pendidikan dikembalikan ke khitahnya sebagai sarana emansipasi sosial. Pendidikan tidak dapat menjadi arena diskriminasi, kastanisasi, atau pelanggeng feodalisme modern.

Zonasi adalah sarana, bukan tujuan. Ia mengabdi pada cita-cita keadilan sosial. Namun, mengapa harus lewat zonasi?

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Melampaui Zonasi".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan