Masa Depan ”Startup” Indonesia Sangat Rapuh
Dengan melihat pendanaan yang seret dan juga tuntutan investor yang makin ketat, maka usaha rintisan Indonesia menghadapi masa depan yang tidak ringan.
Dua pekan lalu saya bertemu dengan tiga petinggi usaha rintisan (startup) di Indonesia. Mereka bercerita tentang bisnis mereka. Mereka memang masih mendapat pendanaan di tengah aksi korporasi perusahaan modal ventura (venture capital) mulai mengurangi pendanaan. Namun, ketiganya mengatakan, mereka sudah tidak lagi bakar-bakar uang. Mereka harus bisa menunjukkan bisnis riil mereka dan jelas sekali pendapatannya.
Kisah usaha rintisan sekarang sangat berbeda dibandingkan kisah mereka sebelum tahun 2020. Mereka bisa membusungkan dada setelah mendapat pendanaan dari mulai pendanaan awal sampai kemudian pendanaan seri A, B, C, dan D. Tentu mereka makin bangga ketika menjadi unicorn atau perusahaan dengan valuasi 1 miliar dollar AS. Mereka juga jorjoran untuk mengakuisisi pelanggan. Mereka dikenal dengan menggunakan strategi bakar uang untuk menarik atensi publik.