Populisme, Agama, dan Pemilu 2024
Jika agama yang mewarnai Pemilu 2024 mewujud dalam gerakan perlawanan rakyat, justru kemungkinan besar ada krisis yang dihadapi. Krisis ini adalah penanda populisme.
Tidak dapat dimungkiri bahwa hubungan antara populisme dan agama sangatlah kompleks. Agama misalnya, sering kali muncul dalam fenomena populisme, dalam berbagai bentuk dan fungsinya. Terlebih, fenomena populisme ini terjadi di suatu wilayah yang dihuni oleh penduduk yang menganut berbagai agama tertentu, termasuk Indonesia.
Sudut pandang relasi populisme dan agama ini sangat penting untuk mengapresiasi ide segar mengenai βpolitik identitasβ yang diajukan oleh pemimpin tertinggi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah: Prof Haedar Nashir dan KH Yahya Cholil Staquf. Mereka menolak primordialisme yang berpotensi menyebabkan perpecahan.