Etika Politik
Konflik Loyalitas dalam Pemilu
Tekanan sosial dalam paguyuban atas nama loyalitas saat prapemilu tak boleh menggaruk integritas dan otonomi demi kebenaran, obyektivitas, kemanusian. Kesadaran kritis merupakan tablet mujarab melawan bius loyalitas.

Ilustrasi
Salah satu studi sosio-politis di AS memaparkan fenomena unik. Kaum Demokrat cenderung memilih kucing sebagai peliharaan. Yang berhaluan Republik memfavoritkan anjing. Menurut stereotip klasik, kucing suka menyendiri, disinterest, simbol individualis, anti-otoriter, liberal.
Anjing lebih setia, patuh, dan loyal sepadan dengan spektrum konservatif. Terlepas dari dikotomi ini, kedua kubu butuh loyalitas sebagai iklim niscaya menjaring kesuksesan politik.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Konflik Loyalitas dalam Pemilu".
Baca Epaper Kompas