Haji, Ekspresi Keragaman dalam Kesatuan
Penggunaan frasa ”Manusia Haji” mengandung makna bahwa yang terpenting bukan gelar haji, tetapi tertanamnya karakter kemanusiaan. Dalam arti, orang yang sudah haji mampu menghayati dan mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan.
Di antara peribadatan dalam Islam yang memiliki keunikan yang begitu kompleks adalah haji. Haji bukan semata-mata ibadah mahdah atau ibadah dalam arti sempit yang disebut pula dengan amaliyah ubudiyah. Dengan posisinya sebagai ibadah mahdhah, pada haji terdapat ketentuan normatif yang berlaku secara universal dan imperatif sebagaimana ibadah-ibadah lainnya dalam Islam, seperti shalat dan puasa.
Orientasi utama ibadah mahdhah bersifat vertikal, transendental, dan ilahiah. Ibadah mahdhah merupakan manifestasi keyakinan terhadap ”keberwujudan” Tuhan, Allah, dan ketundukan kepada-Nya. Manifestasi tersebut terpantul secara kasat mata pada setiap gerakan dan bacaan dalam peribadatan. Pada ibadah mahdhah, berlaku pula ketentuan yang disebut syarat dan rukun yang berlaku universal sehingga memudahkan umat Islam dari berbagai paham berada di tempat yang sama untuk mengerjakan ibadah yang sama sebagaimana terlihat juga pada haji.