logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊBangkit Setelah Gagal
Iklan

Bangkit Setelah Gagal

Kegagalan bukan akhir dari segalanya. Kegagalan adalah bagian dari perjalanan hidup yang darinya kita bisa memetik pelajaran.

Oleh
KRISTI POERWANDARI
Β· 1 menit baca
Abas (45), peternak ayam pedaging di kawasan Kampung Kandang, Depok, Jawa Barat, merawat 3.000 anak ayam miliknya, Selasa (28/4/2020). Harga ayam di tingkat peternak jatuh di kisaran Rp 10.000 per kilogram (kg). Harga itu jauh dari harga acuan pembelian dari pemerintah sebesar Rp 19.000-Rp 21.000 per kg. Padahal, biaya produksi di peternakan Abas berkisar Rp 15.000 per kg. Turunnya harga jual di pasaran itu disebabkan kebijakan pembatasan sosial untuk mencegah penularan Covid-19.
Kompas

Abas (45), peternak ayam pedaging di kawasan Kampung Kandang, Depok, Jawa Barat, merawat 3.000 anak ayam miliknya, Selasa (28/4/2020). Harga ayam di tingkat peternak jatuh di kisaran Rp 10.000 per kilogram (kg). Harga itu jauh dari harga acuan pembelian dari pemerintah sebesar Rp 19.000-Rp 21.000 per kg. Padahal, biaya produksi di peternakan Abas berkisar Rp 15.000 per kg. Turunnya harga jual di pasaran itu disebabkan kebijakan pembatasan sosial untuk mencegah penularan Covid-19.

Mengalami kegagalan dalam usaha dapat menjadi penyebab kita terpuruk, menyalahkan lingkungan atau menyesali diri sendiri, dan berhenti berusaha. Dari sisi berbeda, kegagalan sebenarnya merupakan suatu pengalaman amat berharga bagi kita sehingga dapat mengambil keputusan dengan lebih baik di masa selanjutnya.

Yang pasti, tampaknya, nyaris semua pelaku wirausaha pernah mengalami kegagalan. Mereka dapat kehilangan modal dalam jumlah sangat besar dan mungkin rusak reputasinya dalam bentuk kehilangan kepercayaan dari jaringan kerja. Apa yang dapat kita lakukan apabila mengalami kegagalan dalam usaha kita?

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan