Anak-anak Miskin Kunci Penanggulangan Kemiskinan
Kunci penurunan kemiskinan adalah pemenuhan hak anak-anak miskin. Upaya dan kerja yang lebih serius harus difokuskan untuk mempersiapkan anak-anak miskin agar mempunyai daya saing di pasar kerja.
Kemiskinan tampaknya masih akan menjadi isu andalan dalam kampanye pemilu mendatang. Bagaimana tidak, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, hingga September 2022, tingkat kemiskinan di Indonesia masih sebesar 9,57 persen atau berjumlah 26,36 juta jiwa. Selain itu, dalam sepuluh tahun terakhir, tingkat kemiskinan hanya turun 2,09 persen poin atau 0,209 persen poin per tahun. Jika tren tidak berubah drastis, target pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin tidak akan tercapai, untuk menurunkan tingkat kemiskinan sampai 7 persen dan pada akhir 2024 kemiskinan ekstrem ”lenyap” dari Bumi Pertiwi.
Di sisi lain, pencapaian tersebut cukup ironis mengingat Indonesia merupakan negara yang sangat serius dalam menanggulangi kemiskinan. Keseriusan ini tecermin dari penyediaan anggaran yang sangat besar dari tahun ke tahun. Untuk anggaran pelindungan sosial saja, pada 2022 Indonesia mengalokasikan Rp 431,5 triliun atau hampir 20 persen APBN. Anggaran tersebut masih ditambah dengan anggaran untuk program peningkatan pendapatan dan pembangunan infrastruktur, khususnya yang diarahkan ke wilayah kantong kemiskinan. Sangat beralasan, politisi menggunakan kondisi tersebut sebagai ”barang dagangan”.