logo Kompas.id
OpiniDedolarisasi dan Risiko Utang ...
Iklan

Dedolarisasi

Dedolarisasi dan Risiko Utang Pemerintah

Saat ini dollar AS masih mendominasi sistem keuangan global. Namun, porsi cadangan devisa dalam mata uang ini turun signifikan, dari 71 persen menjadi 58 persen dua dekade terakhir. Apakah dedolarisasi akan berlanjut?

Oleh
CHAIRUL ADI
· 1 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Isu dedolarisasi sedang hangat diperbincangkan di berbagai media terkemuka di luar negeri. Robert Kiyosaki, pengarang buku Rich Dad Poor Dad, mengatakan, dollar AS akan kehilangan nilainya dan hanya akan menjadi ”toilet paper”.

Sebaliknya, kolumnis New York Times sekaligus peraih Nobel bidang ekonomi, Paul Krugman, meyakini bahwa dedolarisasi belum akan menjadi ancaman terhadap dominasi dollar AS, setidaknya dalam jangka menengah. Pertanyaannya, apakah tren dedolarisasi akan mampu meruntuhkan hegemoni dollar AS? Serta bagaimana implikasinya terhadap pengelolaan utang pemerintah?

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Dedolarisasi dan Risiko Utang Pemerintah".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.