Mati Entah di Gubuk Mana
Adab urban modern agaknya sudah mendarah-daging. Apalagi tak bisa saya tak melihat yang jelita-jelita asyik berdiskusi dengan pria ganteng atau terpaku menggali informasi entah apa di kedalaman HP-nya.
Saya kini kerap berada di perjalanan, berpindah pindah kota. Jakarta, Bogor, Yogyakarta, Solo, dan lain-lain. Saya mencari napas bangsa ini. Sejauh mana telah berubah sejak kira-kira 15 yang lalu ketika saya terakhir berkelana dengan berkeliling naik bus dan kereta.
Saya kaget. Secara positif. Tadi, misalnya, saya naik KRL Yogya-Solo. Semuanya bersih dan tertata. Tak ada lagi orang jongkok di pinggir peron menawarkan entah minuman ini atau makanan itu. Kalau sudah masuk di kereta, orang-orang muda yang tadinya merangsek masuk dengan cepat, tak segan-segan menyerahkan kursinya kepada wanita hamil atau laki-laki tua.