Kebijakan Pendidikan
Historisitas Merdeka Belajar
Merdeka Belajar diusung Ki Hadjar Dewantara dan Engku Syafei untuk melawan kebodohan dan membebaskan bangsa ini dari penjajahan. Merdeka Belajar yang diusung Kemendikbudristek jangan sampai mengalami amnesia sejarah.

Merdeka Belajar adalah jargon yang diusung oleh Kemendikbudristek dibawah pimpinan Nadiem Anwar Makarim. Jargon tersebut menuai polemik karena identik dengan merek dagang atau Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dimiliki oleh Sekolah Cikal sejak 2015. Belakangan Sekolah Cikal akhirnya menghibahkan merek Merdeka Belajar kepada Kemendikbudristek agar dapat digunakan bersama untuk dunia pendidikan dan sesuai aturan yang berlaku, mulai 14 Agustus 2020.
Sejak itulah Merdeka Belajar yang sampai hari ini sudah memasuki episode ke-24 melalui transisi pendidikan anak usia dini (PAUD) ke sekolah dasar (SD) yang menyenangkan, selalu dijadikan jargon dalam setiap peringatan Hari Pendidikan Nasional, mulai dari 2021 āSerentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajarā, 2022 āPimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajarā, dan terbaru 2023 āBergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajarā.