logo Kompas.id
›
Opini›Idul Fitri dan...
Iklan

Idul Fitri dan Multikulturalisme

Kaum Muslimin pasca-Idul Fitri pun diuji, apakah ajaran multikulturalisme Islam/Ramadhan yang berakhir dengan Idul Fitri bisa dilaksanakan selama 11 bulan hidupnya atau tidak.

Oleh
SUKRON KAMIL
· 1 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Salah satu problem sebagian umat Islam adalah rendahnya multikulturalisme. Multikulturalisme—sebagaimana dianut kalangan mazhab Kritis—adalah paham atau pandangan yang bukan semata-mata pengafirmasian atas realitas sosial budaya yang beragam, melainkan diikuti oleh penghargaan, bahkan perayaan atas keberagaman.

Keberagaman dipandang sebagai mozaik yang memperindah kehidupan, yang bukan hanya keharusan hidup yang wajib diterima, melainkan memberi banyak keuntungan jika dimaknai dengan baik. Perbedaan ras, etnis, budaya, agama, pandangan hidup, dan pandangan politik dalam multikulturalisme ditempatkan pada posisi yang setara, sekaligus memiliki kesamaan hak dalam mengartikulasikan dan mengekspresikan pandangan serta nilai-nilai hidup. Kebalikannya adalah monokulturalisme.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan