RENUNGAN PASKAH
Renungan Paskah: Mengingat yang Menderita
Meski demikian, ada satu hal yang pasti dalam perayaan Paskah: dalam peringatan akan kebangkitan Kristus, kita yakin bahwa Tuhan juga mengingat kita. Selamat Paskah.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F07%2F597f59a1-1159-4101-9572-ef736d2942d7_jpg.jpg)
Umat Katolik mengikuti ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (7/4/2023). Jumat Agung adalah peringatan wafatnya Yesus Kristus. Hari itu merupakan bagian dari rangkaian Trihari Suci perayaan Paskah bagi umat Nasrani.
Pada Hari Paskah, umat Kristen merayakan ingatan akan hari ketika Kristus mengalahkan kematian setelah Dia memberi diri-Nya sendiri untuk penebusan dosa. Pengenangan akan peristiwa kebangkitan adalah hal penting untuk rekonsiliasi antara manusia dan Allah. Dengan kata lain, anamnesis ’mengingat’ memainkan peran penting untuk masa depan manusia.
Anamnesis memiliki akar kata yang dekat dengan amnesia ’lupa/melupakan’. Dalam mengingat suatu hal, tindak melupakan kerap berjalan beriringan. Beberapa pendapat mengatakan bahwa masa lalu harus dilupakan untuk bisa maju ke masa depan, tetapi mengingat masa depan justru menuntut mengingat masa lalu.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Renungan Paskah: Mengingat yang Menderita".
Baca Epaper Kompas