logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSwasembada Daging Sapi Diuji
Iklan

Swasembada Daging Sapi Diuji

Program importasi daging agaknya gagal meredam gejolak harga daging sapi. Perdagingan nasional ibarat sedang sakit. Masih ada optimisme untuk mencapai swasembada, tetapi perlu kemauan politik yang konsisten.

Oleh
AGUS WARIYANTO
Β· 1 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Resiliensi subsektor peternakan dalam swasembada daging sapi nasional kembali diuji. Pasalnya, target menekan ketergantungan impor daging sapi/kerbau tidak tercapai, bahkan melonjak. Swasembada daging sesungguhnya telah diprogramkan berupa PSDS (Program Swasembada Daging Sapi) 2014. Juga didukung program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting) sejak 2018, dan kini program Sikomandan (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) dari Kementerian Pertanian.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), volume impor daging sapi nasional naik dari 148.964 ton (2016) menjadi 276.761 ton (2021), sedangkan pada Januari-September 2022 mencapai 227.266 ton. Sejak itu pula harga daging sapi rata-rata Rp 134.328 per kilogram (kg) menjadi Rp 134.960 per kg pada 2022 (Kompas, 21/3/2023).

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan