Ada Asu di antara Butet dan Jokpin
Dari karya Jokpin dan tabiat bicara Butet, saya merasakan kata asu sebagai kaya makna. Tidak berhenti sebagai umpatan. Di sisi lain, banyak kata manis dibalut basa-basi yang kadang justru memuat makna samar menyakitkan.
Waktu membaca buku Tak Ada Asu di Antara Kita karya Joko Pinurbo, saya langsung teringat Butet Kartaredjasa. Keduanya bersahabat di jagat nyata. Dan, kebetulan, di jagat fiksi, nama tokoh Om Butet, muncul dalam cerita pendek Jalan Asu. Lalu apa dan siapa si asu ini? Mengapa kata βasuβ ditakuti kawan dan lawan?
Asu dalam bahasa Jawa adalah anjing. Akan tetapi, asu tidak selalu dapat dimaknai secara harafiah sebagai binatang berekor, berkaki empat. Selain makna harafiah, asu bisa mempunyai nosi atau konotasi sebagai umpatan, makian.