logo Kompas.id
OpiniMempertanyakan Wacana...
Iklan

Mempertanyakan Wacana Penerimaan/Penolakan ”Penundaan Pemilu”

Demokrasi dan pemilu memang penting. Namun, kita harus keluar dari konstruksi ide yang memandang pemilu dan demokrasi sebagai titik akhir dari proses bernegara. Pengawalan atas nilai dan pemaknaan pemilu lebih penting.

Oleh
FAIZ KASYFILHAM
· 0 menit baca
Supriyanto
SUPRIYANTO

Supriyanto

Tulisan ini dipantik oleh pesan yang dikirim oleh seorang teman dalam sebuah grup Whatsapp (WAG). Teman saya, sebut saja Joki, dalam sebuah percakapan menyatakan tidak bisa menghadiri undangan pertemuan alumni dengan mengatakan ”Izin, harus fokus menepis isu penundaan pemilu”.

Meski dalam konteks guyon, pernyataan ini setidaknya menjadi ekspresi yang meresonansi penolakan terhadap penundaan pemilu, sebuah ekspresi yang sudah dilontarkan oleh banyak tokoh publik sebelumnya. Pernyataan ini menggambarkan ekspresi yang melihat pemilu sebagai ”event politik” yang fundamental, yang ”harus” terus dijaga dan dijalankan. Sebuah pernyataan yang secara implisit menjelaskan dominasi pola pikir esensialis yang terus mengagungkan pemilu dan demokrasi sebagai panacea dalam usaha menyejahterakan bangsa ini.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan