logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊCitra Demokrasi
Iklan

Citra Demokrasi

Citra dan identitas Indonesia sebagai negara demokrasi yang terbentuk dengan susah payah dan merupakan hasil kerja keras semua elemen masyarakat semestinya tidak dirusak dengan perilaku buruk segelintir pejabat.

Oleh
Rizal Sukma
Β· 1 menit baca
Rizal Sukma
SALOMO TOBING

Rizal Sukma

Selama masa pemerintahan Orde Baru, para pengamat dan masyarakat internasional pada umumnya menyebut Indonesia sebagai negara authoritarian developmentalist, yakni negara di mana pemerintahnya membangun legitimasi politik berdasarkan hasil pembangunan ekonomi, dengan menerapkan prinsip otoritarianisme dalam menjalankan kekuasaan. Identitas ini melekat selama lebih dari tiga dekade, sampai mundurnya Presiden Soeharto pada 1998.

Pasca-kejatuhan Orde Baru, salah satu persoalan yang dihadapi Indonesia adalah bagaimana memformulasikan serta memproyeksikan identitas dan citra yang positif di panggung internasional. Berbagai persoalan besar di dalam negeri membuat masyarakat internasional ragu bahwa Indonesia sedang memasuki masa transisi demokrasi. Indonesia hanya dilihat sebagai negara yang sedang mengalami transisi dari otoritarianisme. Namun, pada saat itu masih sulit menduga apakah transisi itu akan bergerak menuju demokrasi atau malah akan kembali ke otoritarianisme baru.

Editor:
ANITA YOSSIHARA
Bagikan