logo Kompas.id
Opini”Preloved”
Iklan

”Preloved”

Mereka yang mengadopsi gaya hidup hemat bertumbuh kesadaran baru dengan beragam cara. Salah satunya dengan memakai kembali barang yang digunakan sebelumnya atau mendaur ulang.

Oleh
KRISTI POERWANDARI
· 0 menit baca
Pedagang memilih tas bekas impor yang baru dibuka dari karung di Pasar Senen Blok 3, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2022). Berbelanja barang bekas impor, baik tas, sepatu, maupun pakaian, kini tengah populer di tengah masyarakat karena selain harganya jauh lebih murah dari harga barunya juga jika beruntung dapat memperoleh merek ternama.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Pedagang memilih tas bekas impor yang baru dibuka dari karung di Pasar Senen Blok 3, Jakarta Pusat, Minggu (29/5/2022). Berbelanja barang bekas impor, baik tas, sepatu, maupun pakaian, kini tengah populer di tengah masyarakat karena selain harganya jauh lebih murah dari harga barunya juga jika beruntung dapat memperoleh merek ternama.

Beberapa tahun belakangan ini banyak kalangan menggunakan istilah preloved. Istilah yang terdengar dan terkesan keren, yang sebenarnya bermakna bekas. Disebut barang preloved mungkin karena sudah pernah ’disayangi’ atau digunakan oleh pemilik sebelumnya.

Dulu banyak orang tidak terbayang dan merasa gengsi untuk menerima atau membeli barang bekas. Sekarang tampaknya banyak yang menggemarinya meski mereka tidak berkekurangan uang.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan