logo Kompas.id
OpiniKesahihan Sains
Iklan

Kesahihan Sains

Dalam perjokian karya ilmiah, yang sebenarnya terjadi adalah hilangnya standar sains yang layak, bermoral, dan ukuran ”output” yang berbeda. Kesahihan sains jadi ukuran dari kelayakan dan moralitas tersebut.

Oleh
YONVITNER
· 0 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Agcp-kX78MWCgxWBq8_jH82Ptqw=/1024x576/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F02%2F12%2Fae1540a5-fa2b-4645-a69b-ad83a40f1879_jpg.jpg

Terbonsainya kebebasan akademik menurut Herlambang Wiratraman dalam "lmuwan dan Taman Manipulatif” (Kompas, 28/4/2022) dan polemik perjokian guru besar (Kompas, 10/2/23) merupakan awal dari kematian sains dan iptek.

Kalau disimak tanda-tanda kematian sains dan iptek yang jamak kita ketahui adalah pendangkalan metodologi dan kesepakatan tentang batas (threshold) kesahihan sains yang mulai diabaikan. Menyimak reformulasi BRIN yang tengah berlangsung di antara debat para ilmuwan, sebenarnya persoalan mendasar yang tengah dihadapi ilmuwan dan saintis kita saat ini adalah kedalaman dan ketajaman iptek dalam mengawal kehidupan dan pembangunan.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan