logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊHaruskah Kita Makan Tiga Kali ...
Iklan

Haruskah Kita Makan Tiga Kali Sehari?

Manusia dianjurkan makan 3 kali sehari, tapi diet puasa juga penting. Agar sehat, ahli menyarankan untuk makan 2-3 kali sehari, sarapan tidak terlalu pagi, makan malam tidak terlalu larut, dan porsi tidak terlalu banyak.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 0 menit baca
Aktor Muhammad Khan menyiapkan santapan makan siang di apartemennya, Jumat (3/9/2021). Khan menjalani kehidupan <i>slow living</i> dengan menyantap makanan yang sehat, seperti sayuran organik, buah-buahan, menghindari masakan dengan minyak goreng dan karbodihidrat berupa nasi. Dalam seminggu sekali saat <i>cheating day</i>, Khan sedikit toleran terhadap keteraturan tersebut atau saat di lokasi atau waktu <i>shooting</i> yang tidak memungkinkan.
RIZA FATHONI

Aktor Muhammad Khan menyiapkan santapan makan siang di apartemennya, Jumat (3/9/2021). Khan menjalani kehidupan slow living dengan menyantap makanan yang sehat, seperti sayuran organik, buah-buahan, menghindari masakan dengan minyak goreng dan karbodihidrat berupa nasi. Dalam seminggu sekali saat cheating day, Khan sedikit toleran terhadap keteraturan tersebut atau saat di lokasi atau waktu shooting yang tidak memungkinkan.

Kehidupan modern dirancang dengan ide makan tiga kali dalam sehari. Sarapan menjadi waktu makan terpenting untuk memulai awal aktivitas harian, makan siang sebagai penjeda kegiatan pada separuh waktu belajar atau bekerja, dan makan malam sebagai penopang kehidupan sosial dengan makan bersama. Namun, apakah pola makan tiga kali sehari ini paling sehat?

Beberapa tahun terakhir, diet puasa alias intermittent fasting menjadi pola diet yang cukup populer di masyarakat. Bentuk diet puasa paling umum adalah membatasi waktu makan selama 24 jam, seperti diet puasa 18-6 yang artinya 18 jam puasa dan 6 jam makan. Selama puasa, tidak boleh makan dan minum yang memiliki kalori, tetapi boleh minum air putih, kopi, atau teh tanpa gula.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan