logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊLiterasi Keuangan Pekerja...
Iklan

Literasi Keuangan Pekerja Migran

Di sinilah kita kembali mengingatkan kebutuhan literasi keuangan kepada semua pihak, terkhusus pada pemkerja migran. Pekerja migran perlu mendapat perhatian lebih karena mereka memegang uang dalam jumlah besar dan mudah.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
Para buruh migran asal Pulau Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, biasanya mengisi waktu luang kerja hari Sabtu dan Minggu di Taman Victoria Park, Hong Kong.
KOMPAS/KHAERUL ANWAR

Para buruh migran asal Pulau Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, biasanya mengisi waktu luang kerja hari Sabtu dan Minggu di Taman Victoria Park, Hong Kong.

Masalah pekerja migran tak habis. Kali ini kita terenyak dengan kasus penggandaan uang dan pembunuhan yang menimpa mereka. Seorang perempuan pekerja migran bernama Hana mengungkapkan, dirinya menjadi korban penipuan komplotan Wowon Erawan asal Cianjur, Jawa Barat. Hana nyaris dibunuh para pelaku sepulang dari Arab Saudi, akhir 2022. Hana adalah satu di antara 11 korban penipuan yang telah ditelusuri polisi dari riwayat transaksi di rekening tabungan komplotan Wowon Cs.

Para pelaku mengelabui korban agar percaya bahwa mereka bisa menggandakan uang dengan trik tertentu. Korban diminta menemui mereka dan membawa sejumlah uang, lalu mempraktikkan trik memperbanyak uang dalam amplop. Setelah itu, korban diminta menyetorkan uang secara rutin untuk diambil hasilnya kemudian hari. Tidak hanya itu, pelaku juga mengajak korban merekrut pekerja migran lain untuk ikut serta (Kompas, 27/1/2023). Sampai saat ini di luar korban penipuan diketahui ada sembilan korban yang dibunuh ketiga pelaku.

Editor:
ANDREAS MARYOTO
Bagikan