logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPolitik Amnesti dan Memori...
Iklan

Politik Amnesti dan Memori Dialogis

Alih-alih terbelenggu memori mitos politik, bangsa Indonesia perlu menempuh rute menuju memori dialogis. Semua komponen bangsa mengakui peristiwa pelanggaran HAM berat dengan cara melampaui perspektif menang-kalah.

Oleh
DARWIN DARMAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/yQsJBdHeQcOe3XIryY2SFKBnaqQ=/1024x575/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F19%2Fc2db305b-fd66-44d5-9c45-2f91c39cca5f_jpg.jpg

Pengakuan dan penyesalan pemerintah terhadap 12 peristiwa pelanggaran hak asasi manusia berat di masa lalu menghapus stigma bahwa bangsa Indonesia mudah lupa. Pengakuan dan penyesalan yang disampaikan Presiden Joko Widodo positif karena menghadirkan dimensi evaluatif perjalanan berbangsa.

Meski demikian, pengakuan dan penyesalan itu perlu diikuti dengan memori dialogis agar bangsa ini dapat mentransformasi trauma masa lalu menjadi visi moralitas bangsa.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan