logo Kompas.id
OpiniKisah ”X”
Iklan

Kisah ”X”

Huruf ”x” memang berstatus sebagai huruf asing dalam banyak bahasa. Lalu, apakah kehadiran huruf ”x” penting dalam bahasa Indonesia?

Oleh
Asep Rahmat Hidayat
· 0 menit baca
Pengunjung mengamati peta Nusantara yang menggambarkan sabuk kopi di Indonesia dalam pameran bertajuk Kopi Togetherness di Museum Nasional, Jakarta, November 2022.
KOMPAS/RIZA FATHONI

Pengunjung mengamati peta Nusantara yang menggambarkan sabuk kopi di Indonesia dalam pameran bertajuk Kopi Togetherness di Museum Nasional, Jakarta, November 2022.

Kehadiran huruf x di Nusantara telah melewati masa lebih dari 400 tahun. Huruf x turut dalam pengembaraan bangsa asing untuk mencari sumber rempah. Huruf x hadir dalam dua fase, yaitu penggunaan huruf x oleh bangsa asing untuk kosakata Nusantara dan untuk kosakata asing yang digunakan di Nusantara.

Ketika turut dalam ekspedisi Magellan (1519-1522), Pigafetta menuliskan beberapa kosakata dengan huruf x, yaitu bughax (beras), xiritoles (juru tulis), calix (keris), amax (emas), dan pixao (pisau). Penjelajah lainnya, Frederick de Houtman (Spraeck ende Woord-boeck in de Maleysche, 1603), mencatat kata saxsi (saksi), bersaxsi (bersaksi), salaxsa (salaksa), dan sepoelolaxsa (sepuluh laksa).

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan