logo Kompas.id
Opini”Deja Vu”
Iklan

”Deja Vu”

”Deja vu” adalah ungkapan (idiom) yang sukar diterjemahkan. Frasa dalam bahasa Perancis itu secara harfiah berarti ’sudah pernah melihat’. Bagaimana kalau padanan rekaciptaannya adalah ”kaperlat”?

Oleh
L WILARDJO
· 1 menit baca
Ilustrasi ingatan masa lalu. Perahu berhiaskan lampu warna-warni melintasi Kali Pepe dalam Grebeg Sudiro, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023) malam. Keberadaan wisata perahu membangkitkan ingatan tentang kejayaan jalur transportasi air di kota tersebut pada masa lampau.
KOMPAS/NINO CITRA ANUGRAHANTO

Ilustrasi ingatan masa lalu. Perahu berhiaskan lampu warna-warni melintasi Kali Pepe dalam Grebeg Sudiro, di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (16/1/2023) malam. Keberadaan wisata perahu membangkitkan ingatan tentang kejayaan jalur transportasi air di kota tersebut pada masa lampau.

Di rubrik Surat kepada Redaksi pernah ada pembaca Kompas yang bertanya mengenai terjemahan atau padanan deja vu.

Frasa dalam bahasa Perancis ini secara harfiah (letterlijk, Bld) berarti ’sudah (pernah) melihat’ (deja = sudah; vu ialah bentuk sempurna/selesai dari verba voir yang artinya ’melihat’). Namun, deja vu adalah ungkapan (idiom) yang sukar diterjemahkan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan