logo Kompas.id
OpiniStrategi Industri Indonesia
Iklan

Perindustrian

Strategi Industri Indonesia

Memilih industri strategis yang bernilai tambah tinggi, misalnya baterai mobil listrik, merupakan langkah awal yang perlu dilakukan. Diikuti dengan memilih tahapan produksi untuk membangun industri di Indonesia.

Oleh
BADRI MUNIR SUKOCO
· 1 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Pertengahan Oktober lalu, Indonesia dinyatakan melanggar ketentuan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait pelarangan ekspor nikel. Indonesia sudah mengajukan banding atas putusan ini. Menyusul nikel, Presiden Joko Widodo juga sudah melarang ekspor bauksit dan segera menyusul komoditas tambang lain, timah dan tembaga.

Kebijakan Presiden dapat dipahami karena nilai ekonominya berlipat dengan hilirisasi industri di dalam negeri. Untuk nikel, pendapatan ekspor naik hampir 22 kali lipat dibanding sebelum pelarangan ekspor dilakukan. Untuk bauksit, kenaikan pendapatannya diharapkan lebih dari tiga kali lipat dari sekarang. Begitu juga tembaga, timah, dan bahan mentah yang lain.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Strategi Industri Indonesia".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan